Bupati Sugiri Sancoko, SE, MM berikan sambutan
Ponorogo, Suarawengker- Bupati Ponorogo mengaku senang dan gembira dengan hasil pendataan keluarga tahun 2021. Dimana, dari hasil pendataan keluarga yang melibatkan 2.253 kader tersebut untuk jumlah pernikahan dini atau perkawinan di bawah usia 20 tahun jauh turun drastis dibawah Propinsi Jawa Timur.Hal itu diungkapkan bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko ketika membuka acara sosialisasi dan publikasi hasil pendataan keluarga tahun 2021 yang dilakukan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Ponorogo.(Selasa, 21/12/2021)
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam sambutannya mengatakan dengan turunnya jumlah pernikahan dini di Kabupaten Ponorogo maka itu juga kabar baik bahwa untuk stunting di Kabupaten Ponorogo juga akan turun secara otomatis karena keduanya ada korelasinya.
"Kita senang karena jumlah pernikahan dini di Kabupaten Ponorogo turun jauh dibawah Propinsi. Kalau propinsi di angka 16 prosen maka kita Ponorogo hanya 8 prosen saja."jelasnya.
Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa acara sosialisasi dan publikasi hasil pendataan keluarga tahun 2021 ini sangat penting artinya sebagai pegangan atau pijakan para pemangku kebijakan dalam membuat berbagai program/kegiatan dalam mengambil keputusan.
"Target kita selanjutnya adalah memperbaiki kwalitas generasi. Oleh karena saya butuh data yang valid dan akurat agar kebijakan yang kita keluarkan bisa menusuk tajam pada program yang kita buat."tegas Kang Giri.
Sementara itu, Drs. Harjono, M.Kes Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Ponorogo mengaku bahwa fokus dalam.oendataan keluarga tahun 2021 ada tiga indikator yaitu dalam bidang pendidikan, bidang keluarga berencana dan bidang pembangunan keluarga. Dijelaskan Harjono, dalam pendataan terebut melibatkan 2.253 kader Keluarga berencana di Kabupaten Ponorogo dengan mendatangi setiap keluarga secara dor to dor.
"Hasil pendataan tersebut meliputi berapa jumlah kartu keluarga baik perempuan maupun laki-laki kemudian soal pendidikan juga ada termasuk keikutsertaan dalam keluarga berencana atau KB."Ujar Harjono, Kepala DPUPKP Kabupaten Ponorogo.
Selain itu dalam bidang KB juga akan ada formulir betapa jumlah pasangan subur yang sudah ikut KB atau belum.
"Hasil pendataan keluarga ini terekam dengan baik. Sehingga ini bisa menjadi pedoman atau pegangan buat pengambilan keputusan kebijakan diatasnya."jelasnya.
Sebagai contoh, dalam pendataan tersebut diketahui adanya jumlah pernikahan dini yang turun di Kabupaten Ponorogo tetapi masih ada kecamatan yang tinggi makanya dari data itu bisa dibuat program atau kebijakan untuk kecamatan tersebut mengapa pernikahan dini masih tinggi.
"Kita bisa push kegiatan atau program pada kecamatan yang masih menyumbang angka tinggi pernikahan dini di Kabupaten Ponorogo."ujar Harjono mencontohkan pentingnya hasil pendataan keluarga tahun 2021 dalam rangka untuk kepentingan pengambilan keputusan atau kebijakan.(SW)