PONOROGO, Suarawengker– Oknum tak bertanggung jawab telah mencatut nama Tim Media Center (TMC) bentukan Panitia Daerah Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-16 Muhammadiyah Jatim.
Ceritanya, sebuah nomor tak dikenal, +62 857-3006-1972, mengirim pesan pribadi ke nomor WhatsApp dr Erniek Saptowari MMR---Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Babat, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (20/12/2022) pukul 10.03.
Sambil menyertakan screenshoot (tangkapan layar) surat keputusan (SK) Pembentuk TMC Musywil Ke-16 (tanpa melampirkan nama-nama), oknum tersebut menulis pesan ini:
Assalamualaikum Bu. Dengan saya menerima SK dari Panitia Musywil 16 Muhammadiyah Jawa Timur sebagai tim Informasi dan Media Center.
Saya mohon bantuan dari RSU Muhammadiyah Babat untuk uang saku dan transport selama berlangsungnyamusywil.
Atas bantuan saya sampaikan terima kasih semoga Allah membalas berlipat lipat. Jazakamullah khaiaran jaza. Wassalamialaikim wr.wb
Merasa ada yang janggal, juga tak kenal dengan dengan pengirim pesan, dr Erniek Saptowari melakukan konfirmasi ke Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur melalui Rudi Utomo---salah satu anggota Panitia Pengarah (Steering Commite, SC) Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jatim---yang berkantor di Surabaya.
Rudi pun langsung menjawab konfirmasi itu. Bahwa sesuai aturan, segala permintaan kontribusi ke amal usaha Muhammadiyah (AUM) kesehatan harus langsung melalui surat PWM Jatim atau Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jatim.
"Langsung saya jawab tidak perlu dihiraukan. Biasanya, permohonan kontribusi AUM Kesehatan disurati oleh PWM atau MPKU dan jika oknum ini telepon agar tidak ditanggapi," cerita Rudi
Meski menjawab dengan tegas seperti itu, Rudi pun tetap melakukan konfirmasi ke TMC Musywil yang berada di Ponorogo.
Ismini, salah satu anggota TMC Musywil yang dihubungi PWM, Selasa (20/12/2022) siang langsung menyampaikan informasi tersebut pada TMC Musywil yang kebetulan saat itu sedang melakukan rapat koordinasi.
Klarifikasi Panitia Kepada Media Center Agus Supatma---Koordinator Tim Publikasi Musywil yang membawahi TMC---menyampaikan hasil penelusuran panitia. Pertama, nomor yang tak dikenal itu bukan nomor anggota TMC Musywil.
Ia menjelaskan 100 persen personel TMC Musywil berasal dari Ponorogo. "Tim TMC 100 persen dari Ponorogo, gabungan dari beberapa AUM yang mereka punya kemampuan di bidang ini. Jadi tidak mungkin tim kami meminta kontribusi ke luar daerah. Jelas ini oknum," ujarnya Rabu (13/12/2022) pagi.
Kedua, Panitia Muswil, termasuk TMC, melarang anggotanya meminta-minta uang seperti yang dilakukan oknum di atas.
Ketiga, soal screenshoot SK, dia menyampaikan, sang oknum telah memanfaatkan keterbukaan informasi yang dipraktikkan TMC Musywil. Dia menduga oknum tersebut mengunduh SK yang di-upload oleh media resmi Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jatim: musywil16jatim.id.
Ketua TMC Musywil Hilal Chamdi menambahkan, selain website, berbagai media sosial sengaja dibuat untuk publikasi semua kegiatan yang berkaitan dengan Musywil. Ada YouTube, Facabook, Instagram, TikTok, dan Twitter.
“Diharapkan media informasi tersebut mempermudah masyarakat, khususnya warga persyarikatan, untuk mengakses segala bentuk informasi dengan jelas,” ujarnya.
Anggota TMC Musywil Ismini sangat menyayangkan keterbukaan informasi itu disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Di balik keterbukaan informasi tersebut, ternyata masih saja dimanfaatkan oknum untuk melancarkan kepentingan pribadinya,” kata dia. (*)